Translate

Ahad, 15 April 2012

Gunung Everest


Gunung Everest (bahasa Inggris: Mount Everest) adalah gunung tertinggi di dunia (jika diukur dari paras laut). Rabung puncaknya menandakan perbatasan antara Nepal dan Tibet; puncaknya berada di Tibet. Di Nepal, gunung ini disebut Sagarmatha (सगरमाथा, bahasa Sansekerta untuk "Dahi Langit") dan dalam bahasa Tibet Chomolangma atau Qomolangma ("Bunda Semesta"), dilafalkan dalam bahasa Tionghoa 珠穆朗瑪峰 (pinyin: Zhūmùlǎngmǎ Fēng).

Gunung ini mendapatkan nama bahasa Inggrisnya dari nama Sir George Everest. Nama ini diberikan oleh Sir Andrew Waugh, surveyor-general India berkebangsaan Inggris, penerus Everest. Puncak Everest merupakan salah satu dari tujuh puncak di dunia.

Ukuran

Radhanath Sikdar, juru ukur dan pakar matematika dari Bengal, merupakan orang pertama yang menyatakan Puncak Everest sebagai puncak tertinggi melalui perhitungan trigonometrik pada 1852. Perhitungan ini dilakukan menggunakan teodolit dari jarak 150 mil jauhnya di India. Sebagian rakyat India percaya bahwa puncak tersebut semestinya dinamakan menurut Sikdar, bukan Everest.

Gunung ini mempunyai ketinggian sekitar 8.850 m; walaupun terdapat variasi dari segi ukuran (baik pemerintah Nepal maupun Cina belum mengesahkan ukuran ini secara resmi, ketinggian Puncak Everest masih dianggap 8.848 m oleh mereka). Gunung Everest pertama kali diukur pada tahun 1856 mempunyai ketinggian 8.839 m, tetapi dinyatakan sebagai 8.840 m (29.002 kaki). Tambahan 0,6 m (2 kaki) menunjukkan bahwa pada masa itu ketinggian yang tepat sebesar 29.000 kaki akan dianggap sebagai perkiraan yang dibulatkan. Perkiraan umum yang digunakan pada saat ini adalah 8.850 m yang diperoleh melalui bacaan Sistem Posisi Global (GPS). Gunung Himalaya masih terus bertambah tinggi akibat pergerakan lempeng tektonik kawasan tersebut.

Gunung Everest adalah gunung yang puncaknya mencapai jarak paling jauh dari paras laut. Dua gunung lain yang kadangkala juga disebut sebagai "gunung tertinggi di dunia" adalah Mauna Loa di Hawaii, yang tertinggi jika diukur dari dasarnya pada dasar tengah laut, tetapi hanya mencapai ketinggian 4.170 m atas paras laut dan Gunung Chimborazo di Ekuador, yang puncaknya 2.150 m lebih tinggi dari pusat bumi dibandingkan Gunung Everest , karena Bumi mengembung di kawasan katulistiwa. Bagaimanapun juga, Chimborazo hanya mencapai ketinggian 6.272 m di atas paras laut, sehingga bahkan bukan merupakan puncak tertinggi di Andes.

Dasar terdalam di lautan lebih dalam dibandingkan ketinggian Everest: Challenger Deep, terletak di Palung Mariana, begitu dalam hingga seandainya gunung Himalaya diletakkan di dalamnya, masih terdapat hampir 1,6 km air menutupinya.

Koordinat: 27°59′16″LU,86°56′40″BT

Sejarah

Dunia punya banyak fenoma alam. Ada air terjun Niagara, pegunungan es Alpen, wilayah bersalju Eskimo, dan tentu saja Mount Everest yang berada di pegunungan Himalaya.

Yang utama diingat orang, tentu, Everest adalah gunung tertinggi di jagat raya. Tingginya mencapai 8.850 meter di atas permukaan laut. Mari kita bandingkan dengan Gunung Sibayak yang terletak di dataran tinggi Karo dengan ketinggian 2.094. Artinya puncak Everest 4 kali lebih tinggi dari Gunung Sibayak.

Demikian tingginya puncak Everest ini sampai yang berpendapat jika everest dimasukkan ke dalam palung laut terdalam di dunia sekalipun, puncaknya masih bisa terlihat.

Letak Everest tak lazim, berada di tiga wilayah berbeda: Nepal dan Tibet. Puncak Everest, karena letaknya itu, menandai perbatasan Nepal dan Tibet. Orang Nepal menyebutnya Sagarmatha atau ‘dahi langit’. Orang Tibet menjulukinya Chomolangma atau ‘Bunda Semesta’ yang diambil dari nama China Zhunulangma Feng.

Konon gunung ini tercipta jutaan tahun lalu akibat terjadinya tabrakan dahsyat antara lempengan India dan Asia. Dalam proses perjalanannya gunung ini menjadi gunung tertinggi dan bersuhu sangat dingin dengan titik dingin di bawah 0 derajat celcius. Saking dinginnya, tidak satu hewan dan tumbuhan pun yang bisa bertahan hidup. Ribuan tahun lamanya di peta dunia gunung ini belum diberi nama.

Everest ditemukan oleh Sir George Everest pada 1841. Surveyor asal Inggris itulah yang pertama menemukan lokasi Everest. Nama Everest sendiri digagas Sir Andrew Waugh, penerusnya.
Sementara orang pertama yang menyatakan Everest sebagai gunung tertinggi di dunia adalah Radhanath Sikdar, juru ukur dan pakar matematika asal Bengal. Ia melakukannya lewat perhitungan trigonometrik pada 1852 dengan menggunakan teodolit di India dari jarak 150 mil.

Ketika pertama kali diukur pada 1856, Mount Everest tercatat setinggi 8.839 meter di atas permukaan laut. Lalu, direvisi lagi menjadi 8.840 meter atau 29.002 kaki. Tambahan 0,6 meter atau 2 kaki itu menunjukkan, di masa itu ketinggian yang tepat akan dianggap sebagai perkiraan yang dibulatkan. Sementara perkiraan umum yang digunakan saat ini diperoleh melalui bacaan Sistem Posisi Global (GPS). Gunung Himalaya, misalnya, masih terus bertambah tinggi akibat pergerakan lempeng tektonik kawasan itu.

Pencapaian Puncak Tertinggi di Dunia


Pertengahan abad 19 cerita tentang puncak tertinggi di dunia telah tersiar ditelinga masyarakat dunia. Pendaki gunung berkaliber dunia sangat tertantang untuk menaklukkan ketinggi gunung ini.
Upaya ekspedisi ke Everest sendiri telah dimulai sejak tahun 1893 oleh Inggris, namun tidak pernah menuai keberhasilan, ini dikarenakan oleh pihak Tibet dan Nepal tidak memberikan izin. Baru di tahun 1920 akhirnya Inggris berhasil memperoleh izin dari pemerintah Tibet untuk melakukan ekspedisi.

Tahun 1921 di bulan Maret, ekspedisi ke Everest pertama kali dilakukan oleh Inggris. Ini merupakan ekspedisi pertama di dunia dalam usaha mencapai puncak Everest. Ekspedisi yang dipimpin George Mallory bertujuan untuk mengeksplorasi jalur pendakian mencapai puncak Everest.

Dalam jangka waktu 30 tahun sejak tahun 1921 itu setidaknya ada 10 ekspedisi yang telah dilakukan. Namun ke-10 eksepedisi ini berakhir dengan kegagalan bahkan telah merenggut nyawa para pendaki.

Bahkan di antara pendaki yang tewas itu adalah George Mallory dan Irvine. Mereka ketika itu tergabung dalam ekspedisi ke-3 Inggris pada tahun 1924. 8 Juni 1924 kabar tentang kehilangan Mallory dan Irvin tercuat. Baru di tahun 1933 kapak es Irvine ditemukan pada ketinggian 8.230 meter. Dan 73 tahun setelah hilang (tahun 1999) giliran jasad Malorry ditemukan secara utuh bersama kaca mata salju, altimeter dan pisau lipat.
Setelah ekspedisi Inggris yang ke-3 itu gagal, daerah Tibet dan Nepal ditutup untuk orang asing.

Siapa penakluk pertama puncak Everest?

Tahun 1952 kabar mengenai Everest kembali tersiar, lewat tim Ekspedisi Swiss yang ingin mencapai titik tertinggi. Ekspedisi ini berakhir dengan kegagalan dan hanya berhasil mengantarkan dua orang dalam timnya yaitu Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay mencapai ketinggian 8.550 meter.

Setelah kegagalan itu Swiss, Inggris kembali menyiapkan tim untuk ekspedisi di tahun berikutnya. Tim Inggris yang dibentuk kali ini dipimpin oleh seorang colonel John Hunt yang beranggotakan 10 pendaki dan seorang dokter. Ekspedisi yang dilakukan Inggris, ini merupakan yang ke-11 dalam usaha pencapaian puncak Everest.

Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay masuk dalam kelompok itu. Dalam perjalanan ini, cuaca buruk terus membayanginya, badai salju yang berlangsung sehari-semalam tak juga reda akibatnya 4 pengangkut beban mengundurkan diri karena buta salju.

Di tengah situasi buruk itu, Hillary dan Tenzing mencoba memberanikan diri untuk melanjutkan pendakian. Semangat itu terbayar tuntas. Keduanya berhasil mencapai puncak Everest. Sejarah kemudian mencatat Hillary dan Tenzing adalah orang pertama yang berhasil menaklukkan Everest pada 29 Mei 1953 atau 55 tahun lalu.

Yang perlu dicatat, sejak Everest telah disentuh oleh manusia melalui ekspedisi yang diawali pada tahun 1921, Everest telah menewaskan 130 orang hingga tahun 1996.

Orang tahu bahwa untuk berdiri di puncak Everest tidaklah mudah karena butuh biaya yang mahal, pengalaman mendaki, keberanian dan sebagian orang mengatakan bahwa orang-orang yang melampiaskan keinginannya berjalan menuju Everes adalah orang yang tidak berpikir sehat.
Sebagian orang tahu tentang hal itu, namun sebuah kenyataan yang sulit untuk di mengerti dalam jiwa para petualang tentang mengapa mereka melakukan kegilaan itu. Mallory jika menjawab pertanyaan ini akan menjawabnya: “Karena gunung itu ada di sana”.

Tiada ulasan: