Translate

Isnin, 14 November 2011

KARL MARK “dengan teori kelas”

Karl Heinrich Marx adalah nama asli dari karl mark lahir di Trier, Jerman, 5 Mei 1818, meninggal di London, 14 Maret 1883 pada umur 64 tahun. Dia adalah seorang filsuf pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia.
Walaupun Marx menuliskan banyak hal dalam pemikirannya semasa hidup, ia paling terkenal atas analisisnya terhadap sejarah, terutama mengenai pertentangan kelas, yang dapat diringkas sebagai " Sejarah dari berbagai masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah pertentangan kelas".
Membahas mengenai teori kelas yang selalu di pertentangkan dari zaman dulu hingga sekarang mungkin tak ada habisnya bila di jabarkan karena setiap dekadenya perubahan yang ada di dunia ini akan selalu berubah-ubah terutama di indonesia yang memiliki berbagai suku dan budaya sehingga menghasilkan berbagai keanekaragaman rakyat. Akan tetapi di sini sedikit membahas tentang teori kelas yang di gagas oleh karl mark.
Kapitalisme adalah sistem ekonomi dimana sejumlah besar pekerja yang hanya memiliki sedikit hak milik, memproduksi komoditas-komoditas demi keuntungan sejumlah kecil kapitalis yang memiliki hal-hal berikut : komoditas-komoditas, alat-alat produksi, dan bahkan waktu kerja pada pekerja karena membeli para pekerja tersebut melalui gaji yang sangat kecil. Namun, salah satu pengertian sentral Marx bahwa Kapitalisme lebih dari sekedar sistem ekonomi. Paling penting lagi, kapitalisme adalah sistem kekuasaan.
Bahwa kapitalisme adalah kekuatan-kekuatan politis telah diubah menjadi relasi-relasi ekonomi. Parakapitalis bisa memaksa pekerja dengan kekuasaannya dan kewenangan mereka untuk memecat dan menutup pabrik-pabrik. Karena hal inilah, para kapitalis bebas untuk menggunakan paksaan yang kasar. Maka kapitalisme tidak hanya menjadi sekedar sistem ekonomi, pada saat yang sama, kapitalisme juga merupakan sistem politis, suatu cara menjalankan kekuasaan, dan suatu proses eksploitasi atas para pekerja.
Dibawah kapitalisme, ekonomi tampil kepada kita sebagai kekuatan alamiah. Parapekerja diberhentikan, upah dikurangi, pabrik-pabrik ditutup, itu semua karena ekonomi. Kita semua tidak melihat semua ini sebagai keputusan-keputusan sosial dan politis. Hubungan-hubungan antara penderitaan manusia dan struktur2 ekonomi dianggap tidak relevan. Tujuan Marx adalah untuk memperjelas aspek sosial dan politis dari ekonomi dengan memperlihatkan “hukum gerak ekonomi masyarakat modern”, selain itu Marx juga ingin memperlihatkan kontradiksi internal yang akan mengubah kapitalisme.
Marx sebenarnya menginginkan suatu keadaan masyarakat seperti pemikir sosialis utopian tentang suatu masyarakat yang hidup tanpa kelas. Untuk itu ia lebih memikirkan upaya untuk membantu mematikan kapitalisme. Ia yakin bahwa kontradiksi dan konflik dalam kapitalisme akan menyebabkan kehancuran.
Oleh karena itu untuk menciptakan sistem sosialisme orang harus bertindak pada waktu dan cara yang tepat, karena di sisi lain kapitalisme memiliki sumber daya yang kuat dalam mencegah munculnya sosialisme. Menurut Marx kapitalisme dapat dikuasai jika kaum proletariat dapat melakukan tindakan secara bersama mewujudkan suatu sistem sosialisme yang dalam pengertian masyarakat dimana orang mula-mula akan mendekati citra ideal. Walaupun dengan bantuan teknologi modern dalam masyarakat yang ideal itu tetap berinteraksi dengan alam dan orang lain secara selaras untuk menciptakan segala sesuatu yang mereka butuhkan dalam hidup. Dengan kata lain, dalam masyarakat manusia tidak lagi teralienasi.
Jadi dalam ekonomi politik, kita bisa menemukan anatomi masyarakat sipil. Struktur ekonomi masyarakat merupakan fondasi nyata yang menjadi dasar pendirian bangunan yuridis dan politik, serta menjadi jawaban atas bentuk-bentuk kesadaran sosial yang telah ditentukan, bukan kesadaran manusia yang menentukkan eksistensinya, malahan sebaliknya “eksistensi sosialnya yang menentukan kesadaran mereka”.

Tiada ulasan: