Translate

Sabtu, 12 Jun 2010

Peran Psikologi Agama Terhadap PAI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang.
Akhlaq peserta didik di tingkatan pelajar mulai dipertanyakan, banyak kasus kenakalan pelajar yang sudah menyimpang dari koridor agama. Menyimak penyimpangan tersebut keberadaan PAI yang di dapat oleh si anak dapat di pertanyakan. Anak yang banyak menghabiskan waktu disekolah mulai kurang menyenangi mata pelajaran PAI, padahal mata pelajaran PAI adalah salah satu tempat dimana anak mendapatkan pengetahuan dan peneneman tentang agama.
  BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendidikan Agama Islam.
Pendidikan sebagai sebuah proses adalah suatu aktivitas yang dilakukan manusia secara sadar dalam mencapai kematangan intelektual, social dan spiritual. Pendidikan dalam arti luas adalah berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan pada diri seseorang tiga aspek dalam kehidupannya, yakni pandangan hidup, sikap hidup dan keetrampilan hidup. Upaya untuk mengembangkan ketiga aspek terseebut bisa dilaksanakan di sekolah, di luar sekolah dan di lingkungan kluarga. Dengan kata lain, lingkup dan sifat pendidikan yang dilakukan dalam dunia pendidikan biasa disebut dengan pendidikan formal (sekolah), non formal (luar sekolah), kesemuanya ini termasuk para pendidik, guru dan dosen, sebenarnya tengah terlibat dalam suatu pengumpulan politik atau ideology.
Secara umum Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah Aktifitas, kegiatan atau usaha yang sadar, sistematis dan berkesinambungan untuk mengembangkan kemampuan rasa beragama, memberi sifat beragama, dan memberi kecakapan beragama sesuai tujuan pendidikan agama.

B. Keadaan PAI Pada Saat Ini
Pai pada saat ini hanya berpusat pada ilmu atau materi-materi keagamaan yang di sampaikan pada peserta didik, tanpa tau ilmu tersebut akan berdampak setelah dipelajari atau tidak. Praktek pengajaran PAI hanya berputar pada ranah kognisi pada peserta didik, tidak sampai afektif, jadi dari uraian tersebut PAI hanya di kaji secara umum di kelas tanpa diterapkan ataupun di biasakan kepada peserta didik. Sehingga berkesimpulan bahwa PAI tidak sampai dicintai oleh peserta didik.

C. Psikologi Agama
 Psikologi Agama menurut bahasa adalah Ilmu Jiwa Agama. Psikologi pada umumnya terbagi atas tiga bagian; a). Kognisi (berfikir), b). Afektif (Merasa) dan c). Psikomotorik (Berkehendak).
Psikologi agama memiliki arti lebih luas yaitu: Ilmu yang mempelajari tentang jiwa yaitu aktivitas dalam diri manusia yang mendorong prilaku manusia yang mencangkup 7 aspek jiwa.
7 aspek jiwa tersebut adalah:
a). Kognisi adalah gejala aktivitas jiwa yang terkai dengan proses memperoleh pengetahuan.
b). Motivasi adalah semua energi dari dalam diri yang mendorong manusia untuk mencapai tujuan yang di inginkan.
c). Emosi adalah reaksi jiwa secara tiba-tiba, spontanitas terhadap stimulus yang dating secara tiba-tiba.
d). Sosial adalah hubungan antara manusia satu dengan yang lainnya.
e). Moral adalah dorongan untuk taat pada aturan.
f). Estetika adalah dorongan manusia dalam hal keindahan atau kerapian.
g). Agama secara umum agama adalah hubungan antara manusia dengan tuhannya.
Pengertian Rasa Beragama menurut W H Clark.
 Secara ringkas menurut clark rasa beragama adalah pengalaman yang berada dalam diri yang terdalam atau mendalam dalam individu tentang rasa bertuhan.
 Dalam teks asli clark menggunakan kata Experience karena maksudnya bukan hanya dengan kognisi (berfikir) tapi lebih diperdalam karena melalui pengalaman dan bernilai.
 Menurut clark ada dua ranah yang di maksud :
 Rasa bertuhan : Belive = Yakin
 Ras ta’at : Faith = Ta’at
Rasa agama : Kristal-kristal nilai agama dalam diri manusia sebagai produk dari proses internalisasi nilai agama melalui pengalaman semenjak dini, secara continyu, konsisten dalam berkelanjutan.
D. Peran Psikologi Agama Terhadap PAI.
Dalam kondisi yang demkian PAI harus diajarkan dengan cara yang berbeda dengan model pengajaran yang lain. PAI harus diajarkan dengan makna yang terkandung dalam Psikologi Agama. Jadi PAI harus diajarkan dengan pengalaman yang ditanamkan oleh pendidik kepada peserta didik sehingga PAI memberi kesan tersendiri oleh peserta didik dan membuat peserta didik cinta terhadap PAI.








Kesimpulan
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah Aktifitas, kegiatan atau usaha yang sadar, sistematis dan berkesinambungan untuk mengembangkan kemampuan rasa beragama, memberi sifat beragama, dan memberi kecakapan beragama sesuai tujuan pendidikan agama.
Psikologi agama memiliki arti lebih luas yaitu: Ilmu yang mempelajari tentang jiwa yaitu aktivitas dalam diri manusia yang mendorong prilaku manusia yang mencangkup 7 aspek jiwa.
Rasa agama : Kristal-kristal nilai agama dalam diri manusia sebagai produk dari proses internalisasi nilai agama melalui pengalaman semenjak dini, secara continyu, konsisten dalam berkelanjutan.
 Peran Psikologi Agama Terhadap PAI.
Dalam kondisi yang demkian PAI harus diajarkan dengan cara yang berbeda dengan model pengajaran yang lain. PAI harus diajarkan dengan makna yang terkandung dalam Psikologi Agama. Jadi PAI harus diajarkan dengan pengalaman yang ditanamkan oleh pendidik kepada peserta didik sehingga PAI memberi kesan tersendiri oleh peserta didik dan membuat peserta didik cinta terhadap PAI.







Tiada ulasan: