Translate

Sabtu, 12 Jun 2010

MANUSIA DAN KEINDAHAN

PENDAHULUAN
Keindahan, kesejukan, kehalusan dan keserasian setiap hari di rasakan oleh kita sebagai manusia yang normal. Keindahan itu bisa kita dapatkan secara langsung dari sumber keindahan itu ataupun melalui media atau perantara.Untuk bisa melihat dan menikmati keindahan kita sering membuang waktu, uang dan tenaga yang seringkali tidak sedikit jumlahnya. Ketika kita pergi ketempat wisata yang indah misalnya, hal itu kita lakukan tidak lain karena pada dasarnya manusia menyukai keindahan. Sampai-sampai ada satu istilah bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, semakin tinggi pula hasrat dan keinginan untuk menghargai suatu keindahan.
PEMBAHASAN
I. PENGERTIAN KEINDAHAN
Pada dasarnya konsep keindahan keindahan adalah abstrak dan tidak dapat dikomunikasikan sebelum diberi bentuk sehingga sulit menentukan batasan-batasannya. Namun demikian dada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli dibidang sosial yang kiranya bisa kita ambil.
Liang Gie dalam bukunya garis Besar Estetik (Filsafat Keindahan) dalam bahasa inggrisnya diterjemahkan dengan beautiful, kemudian dalam bahasa perancis beuau, sedangkan dalam bahasa itali dan spanyol bello. Kata-kata tersebut bersumber pada bahasa latin bellum dengan akar kata bonum yang berarti kebaikan. Oleh karena keindahan bersifat abstrak, maka dalam bahasa inggris sering digunakan kata beauty untuk istilah keindahan dan the beautiful untuk sesuatu yang indah.
Jika ditarik keranah filsafat pengertian keindahan dibedakan menjadi 3. pertama Dalam arti luas, keindahan diartikan sebagai ide kabaikan. Misalnya plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah. Sedangkan aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik juga menyenangkan. Atau dengan kata lain pengertian keindahan seluas-luasnya adalah keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, keindahan intelektual. Kedua Dalam arti estetik murni, mengandung pengertian bahwa keindahan adalah pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Ketiga, dalam arti yang terbatas mempunyai arti yang lebih disempitkan sehungga hanya dapat diserap dengan penglihatan, yaitu berupa keindahan bentuk dan warna.
II. NILAI ESTETIK
Secara sederhana nilai estetik adalah nilai yang berhubungan denngan segala sesuatu yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan. Dalam “Dictionary of sociology andi Related Science” dijelaskan bahwa nilai estetik adalah kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia; sifat dari suatu benda yang menarik seseorang atau kelompok.
Bisa doartikan bahwa nilai adalah nilai adalah realitas psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaannya, karena hal ini terdapat pada jiwa manusia dan bukan pada benda itu sendiri.
Nilai digolongkan menjadi 2, nilai ekstrinsik dan nilai intrinsik. Nilai eksrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk suatu hal lainnya. Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri. Berikut ini adalah contohnya dalam bentuk puisi ;
“Bagi Sahabatku Yang Tertindas”
Wahai engkau yang dilahirkan diatas ranjang kesengsaraan, diberi makan pada dada penurunan nilai, yang bermain sebagai seorang anak dirumah-rumah tirani,engkau yang memakan roti basimu dengan keluhan dan meminiumair keruhmu bercampur dengan air mata yang getir.
-----
Kebenaran akan memngoyak kerudung air mata yang menyembunyikan senyumanmu. Saudaraku, kuucapkan selamat datang padamu dan kuanggap hina para penindasmu.
Gibran
Nilai ekstrinsik dari sajak/puisi tersebut adalah bentuk bahasa, irama, baris, dan puisi itu sendiri. Sedangkan nilai intrinsiknya adalah maksud atau pesan yang ingin disampaikan oleh Gibran melalui puisi itu. Misalnya,-penafsiran pribadi- bahwa Gibran ingin memberi dukungan moral kepada rakyat jelata yang selalu ditindas pada zamannya dengan memposisikan dirinya sama dengan mereka melalui kata “selamat datang”. Dia juga menyampaikam pesan bahwa orang-orang yang menindas mereka adalah orang yang hina.
III. MANUSIA MENCIPTA KEINDAHAN

IV. KEINDAHAN DALAM ISLAM
Yang dimaksud keindahan (al-jamal) dalam islam adalah kesempurnaan illahi. Kepunya-Nya-lah keindahan dan kesempurnaan. Seluruh nama-Nya baik dan semua sifat-Nya sempurna. Allah maha sempurna, dan Dia mencintai orang yang berusaha untuk memperoleh kesempurnaan.
Allah itu indah,bukti dari keindahan itu adalah kasih sayang dan kelembutanNya dalam memberi tugas kepada manusia yang ringan dengan imbalan pahala yang banyak.
Firman-Nya :
Kalau sekiranya allah menyiksa manusia karena kesalahan yang diperbuatnya, niscaya tidak ada makhluk yang bergerak pun yang tinggal dimuka bumi itu, namun allah menangguhkan siksa mereka sampai pada batas massanya yang telah ditentukan.
V. RENUNGAN
Renungan berasal dari kata dasar renung, merenung berarti memikirkan sesuatu secara mendalam dan teliti. Renungan adalah hasil dari kegiatan merenung tersebut.
Merenung dapat juga disebut dengan berfilsafat, ketika objek yang direnungkan dan dievaluasi adalah pengalaman-pengalaman yang telah lalu. Namun demikian berfikir kefilsafatan memiliki beberapa ciri ;
1. Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu. Peemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dengan ilmu-ilmu yang lain, hubungan dengan moral, seni, dll.
2. Mendasar,artinya pemikiran yang dalam sampai pada hasil yang fundamental (keluar dari gejala), sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
3. Spekulatif,artinya hasil pemikiran yang didapat dijadikan dasar untuk pemikiran-pemikiran selanjutnya.
Renungan yang berhubungan dengan keindahan didasarkan atas tiga teori yaitu ;
• Teori pengungkapan, teori ini mengatakan bahwa seni merupakan pengungkapan kesan kesan keindahan
• Teori metafisika, teori ini mengatakan bahwa seni merupakan duni tiruan dari suatu realitas
• Teori Psikologi menyatakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan bawah sadar seorang seniman
Setiap hasil seni yang kemudian memiliki keindahan lahir dari hasil renungan penciptanya. Tanpa direnungkan, hasil seni tidak mencapai keindahan.
Allah SWT telah member dorongan kepada manusia untuk memikirkan alam semesta,mengadakan keindahan ciptaan-Nya dan mengungkapkan hukum-Nya di alam semesta.
Firman Allah SWT
Al-angkabut 20
Yunus 101
Al-a’raf 185
Termaktub disana bahwa dengan tegas Allah menyerukan kepada kita untuk senantiasa mererung, memikirkan, dan meneliti terhadap apa-apa yang terdapat dilaangit dan dibumi, semua makhluk, dan semua fenomena alam semesta. Selain itu al-quran juga member dorongan kepada manusia untuk merenungkan dan memikirkan dirinya.
Ar-rum 8
At-thariq 5-7
VI. KESERASIAN
Keserasian bersal dari kata serasi, berarti cocok, sesuai, atau kene benar. Kata cocok, serasi atau kena mengandung pengertian perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Keserasian sangat berhubungan dengan keindahan, sesuatu yang serasi akan tampak indah. Dalam keselarasan seseorang memiliki perasaan seimbang, dan mempunyai cita rasa akan sesuatu yang berakhir dan merasa hidup sesaat ditengah-tengah kesempurnaan yang menyenangkan hati . Hal-hal yang demikian itu sering disebut dengan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu benda.
Kualitas-kualitas yang sering disebut ketika membicarakan keindahan adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance), dan pertentangan (contrast)
Allah maha kuasa dan maha pencipta dalam menciptakan sesuatu, dalam keselarasan dan keseeimbangan, misalnya menciptakan sesuatu beserta pasangannya laki-perempuan, baik-buruk, siang-malam, langit-bumi dan lain sebagainya.
Firman allah
Asy syura 11
VII. KEHALUSAN
Kehalusan dalam bertingkah laku berhubungan dengan perbuatan lemah lembut, sopan santun, dan budi pekerti yang baik. Manusia yang tidak memiliki kehalusan dalam tingkah laku dapat membawa kearah hipokrit, munafik, tidak bertangung jawab, fiodal, kamuflase, berwatak plin plan, boros, tukang tipu dll. Dengan demikian sikap halus atau lembut merupakan gambaran yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama. Sikap halus harus dimulai dari keluarga karna dari sinilah akan mampu diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat, hingga bisa mewujudkan ketentraman dan kesejahtraan. Jadi pada intinya kehalusan seseorang dalam bertingkah laku sangat menekankan pada kejujuran, kesetian, kesopan dan keramah tamahan
Bila dikaitkan dengan kehidupan bernegara seorang pejabat negara dan warga negaranya harus mempunyai kehalusan dalam melakukan hubungan, dengan kata lain harus saling menghormati. Tindakan pejabat publik yang mendahulukan kepentingan pribadi dan mengabaikan kepentingan masyarakat banyak sangat bertentangan dengan kehalusan, cinta kasih baik kepada negaranya maupun rakyatnya. Pejabat seperti ini mencerminkan bahwa mereka tidak beradab dan tidak berbudi.

PENUTUP
REFERENSI
www.harunyahya.com
kahlil Gibran,bagi sahabatku yang tertindas,2002,Yogyakarta,Penerbit Bentang

Tiada ulasan: